Suara rindu merintih sepi diperdu waktu.. Tabir ingatan legar mengamit memori antara aku dan dia.. Seketika mata menatap ke luar jendela. Sejurus langkah diatur menuju beranda balkoni. Pemandangan tingkat tigabelas seakan menggoda sukma. Limpahan neon suasana kota raya lebih mengambil tempat dilubuk jiwa. Leka membiarkan bayu malam menyapa, rasa sejuk memeluk erat diri. Tatkala diam merajai suasana, hati dipukul lagi hambatan sepi. Sungguh aku rindukannya. Leka lagi diri ini dibawa arus memori yang semakin ligat berputar lagi..
~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~
Tidak jemu, acap kali punya waktu, segera tangan mencapai teman setia selama tiga tahun dialam pengajian. Ya! Iayanya sentiasa melambai, mengajak jari ini agar lincah menari di pentas kekuncinya. Sejak adanya laman muka buku, memang tidak pernah puas dikunjungi. Menjejak rindu pada mereka yang pernah mengisi ruang memori.. Dan disitu aku jumpa dia. Pertama kali, hati berbunga. Pencarian pada sebuah penyepian yang sekian lama. Mungkin dirinya terbuka untuk duhubungi. Sepantas itu birai kolam takungan sang indera membuakkan isi membasahi pipi. Antara sendu, rindu, suka dan teramat gembira mengambil tempat dipersada waktu.
~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~
Dari hari itu kerap aku dan dia bersama dialam maya. Berkongsi duka, membunga ketawa, berpadu cerita. Tidak jemu menunggu saat bersama. Terkadang ketawa, tidak ketinggalan adakala sang airmata memacu suasana. Tak putus usikan, gurauan, perkongsian dan saling memberi buah fikiran. Adakala memori lama menjadi agenda utama tajuk bicara. Saat itu memang lincah jemari menari menekan-nekan petak kekunci. Adakala diselang ketawa mahupun airmata luhan jiwa. Kala itu hati makin membunga memberi penawar pada rindu yang makin dalam tersimpan.
~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~
Dan diakhir-akhir ini jarang sekali aku dan dia bersua. Waktu yang belegar selalu mencemburui. Adakala kesibukan seakan lokek memberi ruang waktu bersama. Terkadang aku, dan terkadang pula dia. Entah bila lagi dapat bertemu diruang maya ini. Kembali memutik tunas tawa, mencoret bait-bait ria dan memberi penawar pada kerinduan dijiwa. Terlalu-lalu hatiku menjerit.., AKU RINDUKAN DIA!!..
~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~~*~
Tinggi doa kupanjat, moga dia beroleh segala cita yang diimpi-impikan. Titip tinta untuk si dia yang bernama..... ~TEMAN~ Semoga Berjaya!! (^_^)
------>> Tatap Rindu Pada Si Penulis Itu..... ----<@
Tiada ulasan:
Catat Ulasan